
Bandung Side, Cangkuang Kulon – Mengawali giat Satgas Citarum Harum di Hari Sabtu (25/8) terfokus pada wilayah kopo sayati untuk melakukan sidak pada perusahaan penghasil perhiasan emas yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun. Bertempat di Koramil 0926 Margahayu Selatan, Komandan Sektor (Dansektor) 7 Citarum Harum Kolonel Kav Purwadi terlebih dahulu melaksanakan apel bersama dan memimpin do’a serta memberikan arahan kepada para anggotannya mengenai beberapa rencana yang akan dilaksanakan pada hari ini.
Selesai Apel Dansektor 7 Kolonel Purwadi beserta anggota Satgas Citarum Harum meluncur melakukan sidak ke PT. Hartadinata Abadi, perusahaan penghasil perhiasan emas, yang berlokasi di Jalan Raya Cangkuang-Sayati, Kampung Citamiang Kaler RT. 07. RW. 06 Desa Cangkuang Kulon, Kabupaten Bandung.
Sampai pada PT Hartadinata Abadi, Satgas Citarum Harum berupaya keras untuk memasuki area pabrik, dikarenakan penjagaan berlapis dari secutity dan salah satu aparat bereaksi berlebihan menyambut kedatangan Satgas dengan sikap siaga 1. Beberapa saat kemudian, pemilik perusahaan tiba dilokasi dan langsung mendampingi Dansektor 7 Kolonel Purwadi yang sudah masuk terlebih dahulu melalui pintu belakang pabrik untuk pengecekan proses pengolahan emas.
Usai melakukan kunjungan kegerai tiap proses produksi perhiasan didampingi pemilik, Dansektor 7 Koloner Purwadi melakukan diskusi diruang tamu PT Hartadinata Abadi yang dijaga aparat dengan sikap siaga 1 nya.
Kehadiran Satgas Citarum Harum diharapkan membawa dampak besar terhadap perubahan Sungai Citarum, yang telah menjadi salah satu sungai terkotor di Dunia. Hal ini sesuai dengan yang diamanatkan Perpres No.15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran Dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum. Dengan demikian tentunya selalu ada upaya-upaya yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum, untuk melakukan usaha demi tercapainya tujuan Citarum kembali Harum. Rintangan apapun akan selalu dihadapi oleh Maung Siliwangi ini, bila ada upaya menghalangi tugasnya.
Seperti yang disampaikan oleh Dansektor 7 Kolonel Purwadi,”Untuk masuk kedalam area pabrik memang agak susah, karena ini sidak jadi tidak ada konfirmasi terlebih dahulu. Namun kegiatan hari ini sudah saya laporkan kepada Pangdam III/Siliwangi, tembusan Kasdam dan As Intel, hasil pemeriksaan sementara memang belum ditemukan limbah yang dibuang. Namun saya minta surat ijin Lingkungan Hidup, manivest dan transportasi serta pihak ke-3 yang mengambil limbahnya serta keterangan lain yang akan disanggupi pihak perusaan Senin besok”.
Sementara dari pengakuannya pemilik pabrik Ferriyadi Hartadinata menjelaskan,”Pabrik disini dalam mengolah emas bahan bakunya emas dari PT. Antam, proses dalam membuatan perhiasannya dengan cara dilebur menggunakan bahan Gips dan dicampurkan cairan kimia Acid Fluoric / HF ( Hydro Fluoric Acid ) yaitu Produk dari Bratachem”.
Setelah dilebur, Ferri melanjutkan, kemudian dikirim kebagian atau ruangan lain guna proses produksi dan pelapisan (cromming/penyepuhan) selanjutnya dilakukan pembuatan model perhiasan, seperti gelang, kalung, cincin, giwang dan lain-lain. Limbah hasil peleburan dan proses produksi cromming dan lain lain ditampung di tiga bak besar yang selanjutnya diangkut diambil oleh pihak ke-3.
Hingga berita ini diturunkan pihak pabrik belum bisa menunjukkan manivest dari transporter dan pemanfaatan limbah serta surat ijin yang dikeluarkan oleh Kementerian LH dan Dis Hub dari perusahaan yang dimiliki pihak ke 3 Atas Nama Hendra, termasuk surat ijin penampungan limbah dari PT.Hartadinata Abadi, dan rencananya pada Hari Senin Satgas akan kembali lagi menindaklajuti permintaan data manivest dan beberapa data lainnya tersebut.***