Bandung Side, Kabupaten Bandung -Satgas Citarum Harum sektor IV dibawah komando Komandan Sektor, Kolonel Inf. Kustomo dan warga setempat rupanya tidak main-main dalam mensukseskan Program Citarum Harum di mana gerakan tutup lubang pada saluran pembuangan limbah pabrik yang membandel tanpa melalui proses Ipal yang benar. Tentunya hal ini merupakan jawaban dari pertanyaan dan geramnya masyarakat terhadap para pelaku perusak lingkungan ekosistem air sungai Citarum yang sudah puluhan tahun terkontaminasi racun limbah pabrik di kawasan Majalaya, Kabupaten Bandung, Sabtu (30/8/18).
Tepat pukul 10.05 WIB, Satgas Sektor IV Citarum Harum dan warga Pangkalan Raja, Desa Sukamukti, Kec. Majalaya, Kabupaten Bandung menuju lokasi saluran pembuangan limbah PT Gunajaya Nirwana Group yang mengalir ke anak sungai Citarum selama ini. Diduga limbah yang dibuang tanpa melalui proses ipal yang benar sehingga berdampak rusaknya ekosistem. Air sungai dimana air sungai Citarum terkontamonasi racun limbah pabrik, saluran lubang air limbahnya di tutup dan di cor tanpa ampun hal ini dilakukan karena pabrik tersebut tidak mengindahkan peringatan sebelumnya oleh Satgas Sektor IV Citarum Harum.
Limbah pabrik yang bdibuang berdampak bau menyengat dan berwarna pekat sangatlah mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat RT 1 dan 6,” ujar Abah Ayi dan diaminin oleh Dadang warga sekitaran sungai Cikakembang.
“Kami senang dan sangat berterima kasih kepada Satgas Citarum Harum, yang sudah melakukan tugas mulia untuk kepentingan warga,”ucap Abag Ayi.
Sebelumnya Abah Ayi juga pernah pernah melakukan protes kepada PT Guna Jaya Nirwana Group, karena menurutnya air limbah perusahaan tersebut cukup mengganggu warga, karena berbau menyengat dan memiliki warna hitam kadang putih, sempat warga juga pernah kena penyakit gatal, akibat sungai tercemar limbah tersebut” jelas Abah Ayi.
Hal senada dikatakan Dadang,”PT. Guna Jaya Nirwana yang terkenal cukup bandel ini akhirnya di eksekusi Dansektor IV, Kolonel Kustomo bersama jajararanya, dan saya selaku warga sangat mengapresiasi aksi yang dilakukan Dansektor IV serta jajaran Satgasnya menutup saluran lubang air PT Gunajaya tersebut, biar jera dan mengerti bahwa sungai bukan milik mereka sehingga seenaknya buang limbah pabrik ke sungai ini yang jelas-jelas milik rakyat bukan milik pabrik. Saya berharap PT Guna Jaya Nirwana jera dan di proses secara hukum artinya tidak cukuo sampai di Cor saja”.
Selain menutup lubang saluran limbah PT Gunajaya, Satgas Citarum juga melakukan pengecoran lubang limbah pabrik PT BCP di Leuwidulang desa Sukamaju serta Pabrik BCIP di jl. Laswi-Majalaya No II yang di duga telah membuang air limbah pabrik di malam hari tanpa di proses IPAL yang benar terlebih dahulu.
Saat Dansektor IV melakukan sidak di Pabrik PT BCP, jln leuwidulang, Mita selaku Manager PT BCP sempat mengelak pihaknya membuang limbah pabrik ke sungai Ciwalengke namun setelah satgas Citarum Harum sektor IV memperlihatkan video pembuangan air limbah yang berwarna Hitam pekat,di malam hari, Mita tidak bisa mengelak lagi.
Ditempat sama Ayi Suherman selaku operator limbah PT BCP mengatakan,”Saya baru bekerja di sini empat hari, sedangkan sekitar 40 lebih mesin jelas tidak bisa menampung air limbahnya, dulu jaman Ko Miming hanya 8 mesin, seharusnya kolam tampungnya di perbesar sehingga daya tampungnya cukup, tidak meluber”.
Sedangkan saya di sini hanya pekerja, menjalankan perintah saja, walau saya kotak-katik instalasi IPAL nya tetap susah hasilnya tetap luber sehingga bercampur baur dengan air limbah yang belum.terolah mengalir ke daerah aliran sungai Ciwalengke.”ucap Ayi.***
loading...
Facebook Comments