Bandung Side, Dayeuh Kolot-Diantara hujan rintik, tidak menghalangi dalam melaksanakan tugasnya demi Sungai Citarum kembali pada ekosistemnya. Kembali Dansektor 21 Satgas Citarum Harum, Kolonel Inf Yusep Sudrajat melakukan penutupan saluran pembuangan limbah industri PT. CANDRATEX SEJATI TEXTILE INDUSTRIES, yang beralamat di jl. Cisirung Km 6,5/ No.48, Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung, Selasa (26/6/2018).
Kegiatan ini dimulai pada pukul 15.00 WIB, dan berakhir pada pukul 16.00 WIB, dalam kegiatan ini satgas dibantu para relawan melakukan pengecoran dengan menggunakan cor dari truk molen, untuk menutup saluran pembuangan limbah yang berada di sungai Citepus yang merupakan anak sungai Citarum.
Selain Dansektor, dalam kegiatan ini hadir Dansubsektor Citepus beserta anggota, LSM PMPR Indonesia, Relawan Bela Alam (Kembalikan Harum Citarumku) dan beberapa wartawan dari media cetak dan online yang tergabung dalam Jurnalis Peduli Citarum, serta warga yang tinggal disekitar lokasi pengecoran.
PT. CANDRATEX SEJATI TEXTILE INDUSTRIES berdiri pada bulan Juli 1987 yang setahun kemudian mulai memproduksi tekstil berkualitas yang sebagian besar untuk pasar ekspor (70%) ke Singapore, Colombo, Abu Dhabi, Dubai, Malaysia, Mexico, Bangladesh, Taiwan, dan lain-lain sedangkan untuk pasar domestil (30%). Selain itu PT. CANDRATEX SEJATI TEXTILE INDUSTRIES juga melayani jasa Penenunan, pemintalan dan pencelupan baik ekspor maupun untuk pasar domistik, memiliki karyawan kuang lebih 750 orang dalam memenuhi kapasitas produksi 2.500.000 meter/bulan untuk penenunan, sedangkan untuk pencelupan menghasilkan kapasitas 1.500.000 yard/bulan diarea pabrik seluas 4 hektar.
Dalam kegiatan sidak dilapangan, penulis menemui Dodi selaku ketua Rw. 08 Desa Cangkuang wetan pada pada saat dimintai keterangan perihal lubang saluran pembuangan limbah PT. CANDRATEX SEJATI TEXTILE INDUSTRIES mengatakan,” Setahu saya ini gorong-gorong sudah lama tidak digunakan, ada saluran yang lain lagi yang sudah lama dibuat, dan setahu saya kemarin ada yang menguras blower dan membersihkan mesin-mesin, untuk melakukan pengurasan pada saat pabrik sedang libur, saya tidak tahu pasti karena tidak melihat langsung dilokasi, hanya dengar dari satgas, tapi memang ada aktifitas itu, itupun jarang sekali, sekalinya ada aliranya juga tidak begitu besar”.
Ketika dikonfirmasi Kolonel Yusep mengatakan,”Untuk saat ini saya hanya ingin pelaksanaan program Citarum Harum supaya berjalan sesuai dengan Perpres No. 15 Tahun 2018, yaitu Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DAS Citarum, supaya sungai sepanjang (-+) 269 KM ini dapat kembali ekosistemnya menjadi sumber kehidupan, bagi sekitar 27.000 jiwa penduduk yang tinggal di Jawa Barat dan Jakarta, jadi kalau ada pabrik diwilayah sektor 21 yang masih membuang air limbah kotornya ke sungai, akan saya tutup saluran pembuangannya”, tegas Yusep. ***