Rekrutmen Anggota Polri “clear and clean” menuju SDM yang Unggul dan Kompetitif

Biro SDM Polda Jabar telah melaksanakan Pengambilan Sumpah dan Penandatanganan Pakta Integritas dalam rangka Penerimaan Anggota Polri Terpadu T.A. 2018 di Gelora Bandung Lautan Api Bandung, Jumat (13/4/2018).

Acara tersebut dipimpin oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, M.Si, selaku ketua panitia daerah Jawa Barat dan dihadiri langsung oleh Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (AS SDM Kapolri) Irjen Pol. Drs. Arief Sulistyanto, M.Si sebagai Ketua Pelaksana Nasional.

Kegiatan penandatanganan Pakta Integritas bagi panitia seleksi, pengawas internal maupun eksternal, peserta seleksi dan orang tua peserta, berjumlah sekitar lebih kurang 10.000 orang.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan komitmen kepada masyarakat bahwa proses rekrutmen/penerimaan anggota Polri diselenggarakan secara bersih, transparan, akuntabel dan humanis (BETAH) serta profesional dan terpercaya (promoter).

Rekrutmen anggota Polri memegang posisi penting dalam proses tumbuh berkembangnya Polri menjadi sebuah organisasi yang paripurna, organisasi yang profesional, modern dan terpercaya. Sebagaimana ada ideom Garbage In Garbage Out, maka kesalahan dalam proses rekrutmen menyebabkan Polri tidak akan mampu menjalankan tugas-tugasnya dengan baik karena diawaki oleh orang-orang yang sebenarnya tidak qualified sedari awal menjadi anggota Polri. Buruk kualitas bahan bakunya, maka hasilnya akan buruk pula.

Salah satu yang menyebabkan rekrutmen yang buruk ini adalah ketidakprofesionalan panitya karena adanya berbagai gangguan yang terjadi, seperti adanya KKN.

As SDM Kapolri, Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto, MSi menyadari Hal itu dan menjadikan proses seleksi dan rekrutmen sebagai salah satu prioritas program kerjanya dengan slogan yang sangat terkenal, yaitu: clear and clean menuju SDM Polri yang unggul danĀ  kompetitif. Segala bentuk percaloan, KKN, katebelece atau sponsorship, suap dan hal lain yang merusak proses rekrutmen diberantas habis hingga ke akar-akarnya.

Seluruh komponen yang terlibat, seperti Panitya, peserta, orang tua dan pengawas diminta komitmennya melalui sumpah kepada Tuhan Yang Maha Esa dan pernyataan tertulis berupa penandatanganan pakta integritas. Tindakan nyata disiapkan bagi pelanggarnya hingga berupa pidana.

Sedangkan point-point dalam sambutan Kapolda Jawa Barat disampaikan sebagai berikut:

1. Panitia daerah Polda Jabar, berkomitmen untuk senantiasa memberikan service excellence selama proses seleksi secara transparan sehingga unggul dan kompetitif dengan tidak suap, tidak KKN dan tidak Gratifikasi guna menuju Polri yang Profesional, Modern dan Terpercaya.
2. Seleksi ini juga, selain panitia internal terdapat pihak eksternal yang digandeng untuk melaksanakan pemeriksaan dan juga pengawasan proses seleksi. Polda Jabar bekerjasama dengan perwakilan Ombudsman dan Universitas Pendidikan Indonesia.

3. Dilaksanakan penandatangan Deklarasi rekruitmen bersih oleh para undangan sekalian sebagai wujud partisipasi dan dukungan kepada institusi Polri dan khususnya Polda Jabar yang menginginkan proses seleksi berjalan Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis.

4. Menyelenggarakan rekrutmen sesuai prinsip minimal Zero Growth, melalui program proaktif rekrutmen dengan melakukan penjaringan calon anggota Polri secara terpadu dan proaktif dengan mencari serta memilih calon-calon yang berkualitas dan memiliki keahlian yang dibutuhkan organisasi, dengan proses werving yang Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis, serta melibatkan pihak luar sebagai pengawas dalam sistem penerimaan terpadu (pendaftaran calon anggota Polri dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan secara online yang meliputi pendaftaran Akpol, Bintara dan Tamtama).

5. Setiap tahapan seleksi tidak dipungut biaya (Gratis). Namun demikian, banyak desas-desus atau rumors di masyarakat, bahwa jika ingin lulus menjadi anggota Polri, maka harus menyediakan sejumlah uang, yang terkadang jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Tentunya hal tersebut tidaklah benar, karena dalam proses penerimaan anggota Polri menggunakan dana APBN, serta apabila calon anggota Polri telah memenuhi standar kelulusan, maka Insya Allah akan lulus menjadi anggota Polri, tanpa harus membayar kepada oknum panitia, ataupun perantara yang menawarkan jasa bisa membantu kelulusan. Yang paling utama bagi para calon Taruna, Taruni Akpol, Bintara dan Tamtama Polri adalah Belajar, Berlatih dan Berdo’a.

6. Hati-hati dan jangan percaya terhadap janji-janji maupun bujuk rayu dari oknum anggota polisi, orang – orang yang mengaku pejabat maupun warga masyarakat yang menawarkan jasa dapat membantu para peserta seleksi dalam proses rekrutmen yang sedang saudara ikuti.

7. Jangan terlibat atau sengaja melibatkan diri untuk menyuap panitia seleksi dengan tujuan tertentu yang dapat menciderai prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel dan Humanis dalam proses rekrutment ini, serta melaporkan kepada pihak yang berwajib / berwenang apabila ada indikasi terjadinya kkn dalam proses seleksi ini.

8. Dilarangan menggunakan sponsorship untuk seluruh seleksi dikbang dan diktuk tahun anggaran 2018 dengan cara menghubungi lewat telephon/surat atau dalam bentuk apapun kepada panitia/pejabat yang berwenang melalui ortu/wali/keluarga atau pihak lain. Bagi peserta yang melakukan akan di diskualifikasi yang selanjutnya diproses sesuai hukum yang berlaku.

As SDM Kapolri, Irjen Pol Drs Arief Sulistyanto sambutannya pun mengatakan bahwa selaku panitia pusat menjamin dalam rekrutmen anggota polri tahun ini tidak akan ada lagi KKN ataupun katebelece/titipan titipan. Jika ada yang menemukan masih ada seperti itu, beliau meminta agar masyarakat segera melaporkan kepada Kapolda atau Propam dan akan ditindaklanjuti secara serius.

Dengan adanya pengambilan sumpah dan penandatanganan pakta integritas ini berarti semua pihak telah berikrar dan berjanji hakekatnya kepada Allah SWT untuk mengikuti prosedur secara sungguh sungguh dan Arief pun mengharapkan tidak ada yang mengingkari sumpah lagi.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan