Jajal Performa Honda CRF 150L di Trek Kawasan Bandung Utara

Bandung Side, Jan 2018 – Sejak diluncurkan bulan November 2017, Honda CRF 150L membawa konsep baru “Take You to Off Fun Ride”, hadir melalui desain terbaru, fitur unggulan baru dan mesin baru yang nyaman digunakan untuk berkendara di jalan raya dan menaklukan berbagai rintangan.

Ketangguhan Honda CRF 150L dicapai berkat penyematan mesin 150cc SOHC PGM-FI berperforma tinggi, fitur terbaik seperti Long Travel Inverted Front Fork, ban dual purpose dan velg ukuran besar, serta Wavy Disc Brake yang mendukung kemampuan jelajah optimal dengan nyaman dan mudah dikendalikan di berbagai kondisi jalan. Model ini telah lama ditunggu oleh pecinta motor sport di Tanah Air dalam menyalurkan jiwa petualang dan memiliki semangat persaudaraan tinggi menjadikan CRF 150L kendaraan yang dapat dibanggakan.

Agar dapat langsung merasakan performen CRF 150L PT Astra Honda Motor mengajak awak media Bandung dan blogger bersama komunitas Trabas untuk menjajal hutan di Kawasan Bandung Utara, (30/1/2018) kemarin, sekaligus menguji ketangguhan Honda CRF150L.

Jalur yang dipilih adalah Kawasan Bandung utara yang dikenal dengan panorama yang indah, udara yang sejuk dan akses kawasan yang masih terbuka. Kawasan Bandung Utara sebagai penyangga Cekungan Bandung memiliki kurang lebih 38.543,33 Ha yang 20% total luasnya boleh diperuntukan dibangun dengan syarat tertentu dan 80% diperuntukan sebagai lahan terbuka yang masih dipenuhi oleh hutan lindung dan perkebunan sayur-mayur. Jadi, Bandung Utara bisa jadi destinasi wisata minat khusus yakni adventure.

Start pemberangkatan dimulai dari Armor Kopi, jl. Pakar Utara N. 10 Ciburial, Cimenyan (kawasan Hutan Raya Ir H. Djuanda) Bandung, melewati kawasan Bukit Pakar Utara sejauh -/+ 50 km dengan berbagai kondisi jalan, dari mulai jalan aspal sekitar 20 km, jalan rusak dan berbatu (cross country) sekitar 25 km, dan rute tanah dan lumpur sekitar 5 km(lihat peta).

Variasi rute dengan kategori level C sepertinya cukup untuk menjajal Honda CRF 150L, dengan kondisi pengendara yang bisa dimasukan ke dalam kategori pemula dan Honda CRF 150L dalam kondisi standart keluaran pabrik.

Lepas start dari Armor Kopi di Cimenyan, Bandung Utara, menuju Bukit Moko disuguhkan jalanan yang masuk dalam kategori mulus karena melewati kawasan perumahan elite dan beberapa destinasi kuliner, hanya sedikit jalan jelek menuju Bukit Moko. Seperti layaknya pemanasan, kondisi ini menjadi ajang untuk beradaptasi antara rider dengan Honda CRF150L. Kawasan Bukit Moko seakan menyapa selamat datang bagi para rider dan petualangan pun dimulai.

Memasuki trek tanah, pemandangan hijau membentang saat memasuki di dalam hutan pinus sehingga dapat menyejukkan mata, apalagi udara khas pegunungan, segar aroma kayu dan tanah menambah nyaman kala rider satu-persatu melintas melewati pepohonan dengan asupan udara bersih melewati rongga hidungnya.

Tidak begitu lama perjalanan, tanah merah keramik yang permukaannya padat tapi licin karena basah, membuat rider harus lebih waspada saat melintas. Torsi dari mesin Mesin 4 tak SOHC satu silinder dengan ukuran diameter 57,3 mm dan langkah 57,8 mm, membuat ban belakang sering ngesot, karena daya interaksi ban pacul pada CRF150L sangat sedikit kala melindas tanah merah keramik yang licin.

Baru teringat, bahwa Bandung diguyur hujan tiga hari yang lalu dengan intensnya masih menyisakan tanah basah dikawasan hutan lindung ini menjadi tantangan tersendiri. Karena selain membuat kontur jalan semakin licin berlumpur dan liat, juga rute yang rencananya sejauh 50 km, menjadi berkurang jadi 36 km, karena ada beberapa area rute yang tertutup tanah longsor.

Rute yang harusnya dipilih untuk fun trip dan cocok untuk “rute wisata” bagi penghobi adventure motor trail, berubah menjadi rute level B atau A mungkin bila melihat medan yang berubah drastis karena hujan. Ujian kebesaran torsi yang disuguhkan harus diantisipasi oleh rider, dengan mengatur buka-tutup gas. Bahkan saat membuka tuas gas usahakan jangan terlalu cepat agar memiliki tenaga dorong yang maksimal. Selain itu jika tertancap di tanah, luapan tenaga Honda CRF150L yang tertanam di lumpur bisa membuatnya keluar dari kumbangan lumpur, walaupun kadang harus dibantu dengan cara didorong.

Karena begitu banyak jebakan kubangan lumpur, tak hanya tenaga CRF150L yang terkuras tapi tenaga rider pun terkuras. Alhasil Honda CRF 150L tiba-tiba oleng setelah keluar dari kubangan berganti ditanah yang licin, alhasil keseimbangan rider diuji. Walhasil, rider yang sudah mulai kelelahan pun tersungkur  melepaskan stang dan menyeruak ke tanah rumput basah sisi kanan jalur.

Ketika terjatuh, mesin otomatis mati dan rider tidak bisa bergerak karena tertindih kendaran yang memiliki berat 122 kg ini dikemiringan tanah kurang lebih 50 derajat. sambil menunggu bantuan, rider berpikir kenapa mesin langsung off tanpa menyentuh kunci kontak on/off dan bensin atau bahan bakar tidak tumpah ?

Ternyata Honda CRF 150L telah dilengkapi dengan sensor bank angle yang berfungsi untuk mematikan mesin secara otomatis ketika motor mengalami kemiringan 55 derajat selama 5 detik saat motor terjatuh. Jadi rider tidak perlu panik jika mengalami hal seperti ini. Cukup tegakkan lagi kendaraan, posisi kunci di off kan kemudian di on kan kembali dan lalu starter ulang motor tersebut, langsung greeenggg….

Pertanyaan rider yang keduapun terjawab, Honda CRF 150L merupakan kendaraan disegala medan dan rintangan, seringnya motor slip di lumpur juga menjadi bukti bahwa motor dengan sistem bahan bakar fuel injeksi tidak “manja” di dalam hutan karena seringnya buka-tutup gas secara intens.

Selain itu, jika memakai sistem pengkabutan bahan bakar karburator, jika motor terjatuh sering terjadi gejala banjir di karburator sehingga mesin sulit hidup, akibatnya tenaga pengendara harus terbuang lagi untuk membetulkan agar tidak banjir. Dan sistem Injeksi lebih mudah beradaptasi dengan suhu dan cuaca di pegunungan sehingga mudah dihidupkan meski suhu dingin. Semburan bahan bakarnya sangat sempurna sehingga cocok untuk off road, Menjadi catatan penting bagi rider, bahwa saat melalui medan licin, berlumpur dan banyaknya kubangan lumpur yg dalam, kuncinya pada pada cara bijak dalam menggunakan kopling dan gas. Ketika kita main off-road jangan terlalu banyak neken plat kopling atau main setengah kopling, hal tersebut mengakibatkan plat kopling akan cepat aus, dan ke dua tangan juga cepet capek. Apalagi dengan kontinyu memainkan gas berulang-ulang untuk nggeber, tangan jadi capek.

Bila plat kopling di buat kerja keras, terutama buat yang terbiasa naik motor di jalur aspal, kadang tangan memainkan setengah kopling dan memainkan gas, lama-kelamaan akan membuat tenaga kendaraan hilang karena kampas kopling hangus terbakar. Motor Honda CRF 150L memiliki Torsi maksimum 12,43 Nm (1,27 kgf.m)/6.500 rpm disalurkan sampai ke ban belakang dengan baik, cukup untuk ngangkat roda depan dan pastinya saat keluar dari jebakan lumpur.

Lepas jalur tanah yang penuh dengan jebakan kubangan lumpur dan jalur tanah licin menantang dan cukup menguras tenaga, memasuki wilayah daerah Orai Tapa dan Pasir Impun rider disuguhkan dengan jalan tanah batu, batu liar dan pasir (cross country) yang istimewa, disebut istimewa karena kondisinya basah dan berlumut, harus tetap berkonsentrasi dalam memilih jalur jalan.

Pada rute ini, kerja suspensi dibutuhkan kehandallannya, baik saat antisipasi jalan berlobang maupun saat belokan tajam. Honda CFR 150F memiliki suspensi upside down depan dengan ukuran diameter pipa 37 mm telekospik dan panjang langkah 225 mm diuji. Dengan ukuran seperti itu, suspensi dapat memberikan kenyamanan kala melewati trek dengan kontur batu. Sok depan tidak terasa mentok saat kejut, dan reboundya juga tidak terlalu cepat membuat pengendaranya nyaman diatas jok motor.

Keseruan perjalanan menaklukan jalur level C kawasan Bandung Utara ditutup dengan rute jalan aspal sejauh 14 km yang tetap disuguhi oleh view pemandangan Kota Bandung dari ketinggian Bukit Pakar, melintasi rumah penduduk yang ramah menyambut kehadiran rombongan rider Honda CRF 150F beriringan pada kecepatan 5km/jam. Di jalur on road ini rider dapat mearasakan bahwa Honda CRF150L tidak hanya tangguh di jalur off road, tapi mumpuni juga di jalur on road.

Walaupun sekali terjatuh dan pergelangan tangan kanan rider terkilir karena menahan stang saat terlempar jatuh karena hilangnya keseimbangan dijalur tanah licin, tapi keseruan yang terbayarkan dengan menaklukkan jalur tersebut dengan Honda CFR 150L bersemangatkan One Heart.***(fjr)

Tinggalkan Balasan