
Bandung Side, Nov 2017 – Toshiba Energy Systems & Solutions Corporation (ESS) hari ini mengumumkan bahwa pekerjaan konstruksi perluasan PLTU Cirebon di Indonesia telah dimulai. Toshiba Corporation (Tokyo: 6501), bersama Mitsubishi Hitachi Power Systems, Ltd dan Hyundai Engineering & Construction Co., Ltd., anggota dari konsorsium EPC (Engineering, Procurement and Construction/Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi) mendapatkan kontrak perluasan oleh PT. Cirebon Energi Prasarana (CEPR), pemilik dan operator pembangkit listrik ini.
Toshiba akan menyediakan dan memasang turbin uap dan generator ultra super critical 1.000MW untuk pembangkit listrik, bersama dengan sistem kontrol pembangkit listrik dan peralatan lainnya. Setelah pembangkit listrik perluasan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2022, pembangkit perluasan , bersama dengan pembangkit listrik tenaga uap Cirebon yang sudah
beroperasi, akan memberikan kontribusi dalam meringankan beban dari meningkatnya permintaan listrik ,berdasarkan perjanjian jual beli tenaga listrik jangka panjang dengan perusahaan listrik
milik negara PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Kemajuan ekonomi dan permintaan yang terus meningkat semakin membebani kemampuan pasokan listrik saat ini di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berupaya untuk memenuhi
permintaan masa kini dan masa depan, dan menetapkan untuk membangun tambahan pasokan listrik sebesar 35GW.
“Toshiba memiliki rekam jejak dalam memasok peralatan pembangkit listrik tenaga uap ultra super critical di seluruh dunia,” kata Mr Takao Konishi, Direktur, Wakil Presiden Divisi Sistem & Pelayanan Thermal & Hydro di ESS.
“Saya sangat senang bisa sepenuhnya memulai pekerjaan EPC sekarang. Kami akan bekerjasama dengan anggota konsorsium untuk menggabungkan keahlian dan teknologi kami dan membawa kesuksesan besar pada proyek perluasan Cirebon,”papar Takao.
“Proyek ini diposisi kan sebagai salah satu proyek perluasan dan pembangkit utama di Indonesia,” tambah Konishi. “Toshiba terus memberikan solusi energi yang beragam dan teknologi mutakhir yang andal yang dapat memberikan kontribusi pada stabilitas dan
keamanan energi di Indonesia dan seluruh dunia,” pungkas Takao.***