Matasora World Music Festival Sinergy Pentahelix Pariwisata Indonesia

Bandung Side, 2017 – Matasora World Music Festival merupakan perhelatan 2 (dua) hari sebagai bentuk atraksi wisata  budaya karena perhelatan budaya ini dibawah deputi perkembangan budaya. Matasora dirancang untuk meningkatkan pemahaman budaya masyarakat dunia serta menumbuh kembangkan industri pariwisata Indonesia.

Suasana Konfrensi Pers Matasora World Music Festival 2017

Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 22-23 Juli 2017, bertempat di Gudang Persediaan PT KAI, jl. Sukabumi No, 20 Bandung, Jawa Barat. Bandung dipilih sebagai tuan rumah dalam
festival ini karena bandung sebagai penyangga Jakarta dan Bandung sebagai kota yang telah memiliki aksesbilitas, amenitas dan atraksi yang berstandar internasional.

Matasora World Music Festival (MWMF) akan dimeriahkan oleh seniman dari berbagai belahan dunia, diantaranya, Collin Bass dari Inggris, Electric Fields dari Australia, Sambasunda dari Indonesia,
Ramakhamhaeng University dari Thailand, Grace Sahertian dari Indonesia, kolaborasi Gilles Saissi bersama persahabatan, Patrick Shaw Iverse dari Norwegia dan beberapa musisi lainnya.

Selain itu, akan digelar workshop music dan tari dari Jugala, Bulantrisna Djelantik serta Zineer Perccussion, Film Screening oleh Ruang Film Bandung, Food Bazaar yang menghadirkan makanan dari 15 negara, Diskusi oleh Idhar Resmadi serta Djakawinata Susilo.

Kemajuan Pariwisata Indonesia bukan hanya tanggung jawab Kementerian Pariwisata, pariwisata Indonesia menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, khususnya pemerintah setempat, akademisi, pelaku bisnis, media dan komunitas. Hal ini ditegaskan oleh Arief Yahya, Menteri Pariwisata,” Sinergi yang disebut Pentahelix, menjadi kunci mengembangkan pariwisata Indonesia dan Matasora World Music Festival merupakan wujud dari apa yang disebut PENTaHELIX”.

MWMF dirancang untuk meningkatkan dialog multikultur, diskusi terkait isu pedesaan dan perkotaan, mempromosikan pariwisata daerah serta gaya hidup ramah lingkungan yang berkelanjutan. Festival unik ini diproyeksikan untuk membuka hari dan pikiran para pengunjung tentang keberagaman kebudayaan dunia melalui musik, sebagai salah satu bahasa perekat beragam perbedaan.

Kementerian Pariwisata mendukung penyelenggaraan MWMF dengan mengusung tema “Beat Of Tradition”, yang pagelarannya akan diagendakan tiap tahun dengan harapan menjadi wadah bagi pemerintah dan stakeholder pariwisata serta sektor terkait lainnya untuk menampilkan kreatifitas dan mempromosikan potensi seniman dan musisi Indonesia.***

Facebook Comments

Tinggalkan Balasan