“Bersatu Kita Nyeduh”, Makna Terdalam Secangkir Kopi

Manual Brew Community (MBC) selama dua hari, Kamis-Jumat, (8-9/12/2016), menggelar kompetisi seduh kopi alat manual (Manual Brew) sebagai apresiasi kepada penggiat kopi di Bandung maupun di kota lainnya di Indonesia bertajuk Bandung Brewers Cup (BBRC) 2016.

BBRC 2016 merupakan ajang tahunan kompetisi barista yang terselenggara ke 2 kalinya untuk umum, baik barista yang merupakan delegasi dari coffee shop maupun home barista di Noah’s Barn jalan Dayang Sumbi No. 2, Bandung.

Ketua MBC, Erry Wibawa mengatakan,”Kopi merupakan dunia yang unik dan menarik, sehingga banyak orang yang tersesat disana, dari yang tidak berlatar belakang pengetahuan kopi, hingga pelarian bisnis semata terjun dibisnis kopi”. Dari lattar belakang beraneka macam alasan tersebut MBC mengapresiasi eksistensinya dalam bentuk kompetisi. “Bersatu Kita Nyeduh,”seloroh Erry.

“Biasanya kompetisi seduh kopi menggunakan alat manual formatnya Battle, namun Bandung Brewers Cup 2016 dipastikan mengadaptasi format nasional dan menggunakan sistem Scoring,” kata Ketua Panitia BBrC 2016 Andi Widjaja Taroepratjeka di awal paparannya.

Andi mengatakan bahwa, Bandung Brewers Cup 2016 merupakan ajang pemanasan para Barista untuk maju di tingkat nasional, sebagai bentuk keseriusan, kami menghadirkan juri berpengalaman.

Ketua Koordinator Juri BBrC 2016 Adi W. Taroepratjeka mengatakan,”Bandung Brewers Cup 2016 diadakan bertujuan untuk mengukur kemampuan barista dalam mengelola kopi hingga disajikan sempurna, sebagai ajang silaturahmi antar barista dan meningkatkan teknik seduh para barista. Peserta BBRC 2016 paling jauh berasal dari Yogyakarta.

“BBRC 2016 merupakan ajang Barista untuk Barista, karena itu terselenggaranya acara ini atas prakarsa teman-teman barista dalam penggalangan dananya secara patungan berasal dari kedai-kedai kopi dan tidak tergantung pada perusahaan besar,” jelas Adi.

Saat pendaftaran dibuka pada 10 November 2016, tambah Adi memberi keterangan, kuota peserta sebesar 64 orang terpenuhi dalam waktu 34 menit, sedangkan yang daftar pada kompetisi ini sejumlah 150 orang. Dari kuota peserta, kurang lebih 60 % beraal dari Kota Bandung dan 40 % nya berasal dari luar kota Bandung

Mengenai penilaian juri, Adi memaparkan bahwa peserta bukan hanya membuat kopi yang enak dengan tehnik menyeduh yang dimiliki masing-masing barista, namun peserta kompetisi harus menyediakan kopi sebanyak 3 olahan secara konsisten. Bila ingin menang para Barista harus mampu mempresentasikan kopi yang disajikan dengan feeling good-nya masng-masing. Barista harus memiliki sisi seni yang tinggi dan gaya seduh yang berbeda, yang menjadi tantangan adalah mengapresiasi rasa,” ujarnya.

Bisnis kopi di Bandung Adi mengungkapkan, terdapat 200 kedai kopi yang menyajikan kopi seduh manual. “Namun masih banyak yang dagang kopi tetapi tidak tahu dagangannya sendiri, mereka tidak tahu biji kopi tersebut fresh atau tidak, dan tidak tahu kopinya berasal dari mana,” ujarnya. Sehingga, selain kompetisi, akan ada bincang kopi bersama farmer dan roaster pada hari pertama dan sessi sharing bersama Ahmad Hidayat dan Ryan Wibawa dihari kedua.

Koordinator Humas BBRC 2016 Sylvie mengatakan, BBBC 2016 diadakan di Kota Bandung karena Bandung merupakan salah satu daerah yang tingkat pertumbuhan produksi dan konsumsi kopinya cukup signifikan.

“Peserta BBRC 2016 berasal dari umum, baik Barista delegasi Coffee Shop ataupun Home Barista dari Bandung maupun luar kota Bandung,” kata Sylvie, “Seluruh kopi yang digunakan dalam tahap penyisihan berasal dari Jawa Barat yakni kopi dari Lembang,” ungkapnya.

“Kompetisi BBBC 2016 akan berlangsung di lantai dua Noah’s Barn, hari pertama, Kamis, (8/12/2016), mulai pukul 10 pagi hingga 7 malam dan diikuti 64 peserta dengan sekali tampil 4 peserta hingga tersaring menjadi 12 finalis, sedangkan hari kedua, Jumat, (9/12/2016) akan dimulai pukul 10 pagi hingga 8 malam, dan diikuti 12 finalis,” jelas Sylvie.

“BBBC 2016 akan dimeriahkan hiburan dari Sarah & Soul, Cozy Street Corner, Star Syndrome, Fire Dance, dan Host Eddi Brokoli,” pungkas Sylvie.***

loading...
Facebook Comments

Tinggalkan Balasan