CINTA DALAM JARAK
Di sudut malam yang tanpa bintang
Kududuk diam masa terkenang
Kusebut dia yang aku cinta
Alam menyapa aku terpana
Kuingat dia di pulau berbeda
Menatap pada rembulan yang sama
Dia akan pulang dalam pelukan
Bagai terbayang dalam khayalan
Kupanggil dia di waktu berbeda
Mendengar pada suara yang sama
Ku kan setia tunggu ia pulang
Apa dia juga tak sabar datang
Kusayang dia meski tak bersama
Kukenang dia rindu pun melanda
Dan tiba-tiba kau telah pulang
Kejutan indah kamu yang kusayang
Cinta kita dalam jarak telah usai
Dampingi hatiku selalu selamanya
(Lagu dan Lirik Ciptaan Ananda Ramartha)
Sebuah lirik lagu yang merupakan soundtrack novel ”Melodi Damarabika” buah karya Ananda Ramartha, penulis muda berbakat. Novel yang ditulis sejak 2008 telah rampung dalam waktu 3 bulan dan diluncurkan pada 16 November 2016 di Spasial jl Gudang Selatan 22, Bandung.
Perjalanan panjang sebuah novel Melodi Damarabika saat akhir 2014, Ananda Ramartha divonis menyandang lupus dan Maret 2015 merupakan periode tersulitnya. Setelah melalui berbagai macam jenis pengobatan, akhirnya Ananda pun dapat melalui masa-masa sulitnya, serta mendirikan Pru Maharam, sebuah perusahaan penerbitan yang mewadahi seluruh kegiatan bisnis Ananda yang aktivitasnya dijalankan bagi penderita lupus dan sebagaian dari penjualan produknya untuk penderita lupus. Kemudian meluncurlah Melodi Damarabika sebagai langkah awal menggapai cita-cita dalam berbagi dengan penderita lupus.
Pru Maharam mengeluarkan program Lupie Mandiri, yakni memberikan bantuan modal usaha kepada penyandang lupus tidak mampu, yang tidak memungkinkan untuk tetap bekerja. Uang yang terkumpul dari setiap 500 novel Melodi Damarabika yang terjual, akan dialokasikan kepada penyandang lupus, yang diseleksi berdasarkan berbagai pertimbangan. Bantuan yang diberikan memang bukan dalam bentuk obat-obatan, karena hanya bersifat sementara. Penyandang lupus membutuhkan obat steroid sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, bantuan modal usaha diharapkan lebih bermanfaat agar para penyandang lupus dapat meraih kemandirian finansial, sehingga nantinya akan mampu membeli kebutuhan obat-obatannya sendiri.
Novel ”Melodi Damarabika” menceritakan tentang seorang musisi jenius nan tampan, Tyo Damar, dengan karir cemerlang di Asia, yang memutuskan untuk bersembunyi dan mengasingkan diri dari dunia yang telah membesarkan namanya. Kekayaan, ketenaran, kemewahan, dielu-elukan fans, diantara para wanita penggemarnya membuat Tyo merasa jengah dan bosan dengan semua itu. Tyo Damar ingin sendiri dan bersembunyi.
Di masa persembunyiannya, Tyo bertemu kembali dengan Rara Hanum, sahabat SMA nya yang telah terpisah selama 12 tahun. Tapi sambutan dan ucapan Rara yang dingin membuat Tyo terguncang. Tyo baru teringat bahwa pernah melakukan kesalahan dimasa SMA dulu. Sejak itu Tyo pun terus bertekad untuk mendapatkan kembali kepercayaan Rara. Tyo yang cool tapi gigih, berusaha menaklukkan hati Rara kembali dengan menyediakan Kopi Damarabika dan sekuntum bunga berwarna kuning kesukaan Rara setiap pagi dan membuat sebuah lagu.
Dengan latar belakang kota pelajar sekaligus kota pelajar, Yogyakarta, Tyo dan Rara pun kembali merajut kisah mereka yang belum usai di SMA dulu. Persembunyian Tyo tampaknya tidak akan membawanya ke dunia yang lebih sunyi seperti harapan pada awalnya, melainkan membuka dunia baru bagi dua sejoli ini.
Persahabatan, kejujuran, sudut indahnya kota Yogyakarta, dialog peran ditulis mengalir oleh Ananda menghidupkan cerita “Melodi Damarabika”. Sebuah pesan tersirat diakhir cerita “Melodi Damarabika”, bahwa musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Bila tidak dihadapi diawal akan menjadi bola salju dan bom waktu bagi diri sendiri.
Peluncuran Novel “Melodi Damarabika” merupakan perwujudan impian Nanda untuk memberi sesuatu kepada sesama penderita Lupus, dari penjualan buku novel tersebut secara sederhana melalui online di www.pruram.com atau di Life Transformation Center, Bandung Indah Plaza (BIP) lantai 2 No.35 A di jl. Merdeka No.56 Bandung, dapat juga pesan lewat WA Tiwi di 081223030889.
Karya Novel ”Melodi Damarabika” berisikan 5 prosa dan cerita Tyo dan Rara yang dipertemukan oleh secangkir kopi Damarabika cukup layak bila diangkat dalam cerita film atau drama radio yang sudah jarang sekali hadir diruang dengar pemirsa setia. Sebuah langkah awal dalam rangkah mengapai cita-cita tulus dari seorang Ananda Ramartha.***