Ananda Ramartha, Membuka Dunia Baru Lewat ” Melodi Damarabika”

” Hidup itu luar biasa, hidup itu memberikan banyak rasa. Dari yang termanis hingga yang terpahit. Namun percayalah, tidak ada sesuatu yang diberikan pada kita, yang tidak mampu kita hadapi. Meski sulit, tapi kekuatan besar selalu terselip, menanti untuk melejit dari dalam diri melalui uji demi uji ” .  (Ananda Ramartha)

Setelah menghadapi ujian luar biasa dalam hidup, dimulai dari kehilangan suami yang meninggal dunia di usia satu tahun pernikahan, dilanjutkan kehilangan nyaris semua harta bendanya, hingga didera sebuah penyakit berbahaya yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Ananda akhirnya menyadari bahwa ada sesuatu dalam hidupnya.

Diyakini Ananda, bahwa obat terbaik di dunia bukanlah berasal dari obat atau dokter terhebat, melainkan berasal dari dalam pikirannya sendiri. Setelah berbulan-bulan mengalami penderitaan yang awalnya tidak jelas penyebabnya, akhirnya Ananda melakukan metode tak biasa, melalui meditasi dan pikiran positif tentang takdirnya. Setiap hari dia meyakinkan dirinya akan kesembuhan total, meski entah bagaimana caranya hal itu akan terjadi. Tapi dia selalu percaya jika memang ilmu pengetahuan manusia saat ini belum sampai ke sana, maka hanya Sang Pencipta-lah sendiri yang bisa menyelamatkannya.

Saat Peluncuran Novel Melodi Damarabika di SPISIAL jl. Gudang Selatan No 22 Bandung
Saat Peluncuran Novel Melodi Damarabika di SPISIAL jl. Gudang Selatan No 22 Bandung

Setahun sebelum perusahaan bernamakan Pru Maharam lahir, Ananda menyampaikan niatnya untuk merealisasikan keinginan membuat perusahaan penerbit sendiri, yang di empat tahun lalu masih berupa wacana. Dia merasa sangat bersyukur dan diberkati, karena telah selamat dari panggilan maut. Dia mengatakan nuraninya kini terpanggil untuk berbuat sesuatu terhadap teman-teman lupie-nya. Meski belum tau berupa apa bentuk pemberiannya, tapi dia tetap mendirikan Pru Maharam sebagai awal tujuannya.

Pru Maharam didirikan di tahun 2016. Visi-misi Pru Maharam banyak berkembang dari sejak awal rencana pendirian disebabkan oleh pengalaman hidup yang dialami pendirinya sendiri, Ananda. Pru Maharam kini bukan semata hanya menerbitkan buku, tetapi juga melaksanakan misi sosial melalui buku, khususnya mengenai penyakit lupus yang sempat disandang Ananda.

Novel perdana Ananda "Melodi Damarabika"
Novel perdana Ananda “Melodi Damarabika”

Ananda yang dilahirkan di Bali dan besar di Kota Bandung memang memiliki banyak talenta. Selain menulis, ia pun pandai bernyanyi layaknya para penyanyi di layar kaca. Namun keinginan besarnya saat ini masih menggebu, yaitu keinginan untuk selalu berbagi dan memberikan bantuan bagi penyandang Lupus di Indonesia.

“Saya tetap ingin berbuat sesuatu untuk teman-teman lupie saya, meskipun belum tau dalam bentuk apa pemberiannya,” cetus Nanda sapaan akrab Ananda.

Niat yang baik, akan diiringi dengan kemudahan, ternyata ia diberi kemudahan dari Yang Maha Kuasa untuk mendirikan Pru Maharam sebagai awal tujuannya, dan wadah untuk merealisasikan berbagai keinginannya tersebut.

Ananda Ramartha
Ananda Ramartha

Kemudahan lain dari niat tulus itu akhirnya berbuah manis Ananda dan tim membentuk sebuah program yang dinamakan Lupie Mandiri yang bertujuan untuk memberikan bantuan modal usaha kepada penyandang Lupus yang tidak mampu, dan tidak memungkinkan untuk tetap bekerja secara formal.

”Hingga April 2013 lalu sedikitnya sudah 13.300 jiwa di Indonesia sudah terjangkit penyakit Lupus ini, di mana Autoimun terjadi saat kekebalan tubuh atau imunitas seseorang menyerang tubuhnya sendiri,”kata Nanda memberi paparan.

Tipe Autoimun ada ratusan, tergantung apa yang terserang oleh imunitasnya. Salah satu jenis terfatal dari Autoimun adalah Lupus, dimana imunitas menyerang lebih dari satu jaringan atau organ pada tubuh.

Ananda sendiri alami tiga jaringan terserang oleh imunitasnya sendiri, yang disebut Lupus SLE (Systemic Lupus Erythematosus).

“Seorang penyandang Lupus tidak boleh sama sekali mengalami stres yang membebani pikiran. Jika hal itu terjadi maka penyakit tersebut akan kambuh dan meruntuhkan tubuh penyandangnya, maaka dari itu banyak dari penyandang lupus yang dilarang bekerja demi menjaga keseimbangan pikiran dari stres berlebihan,” jelas Nanda.

Nanda pun merasakan langsung atas kebutuhan dan pengeluaran akan obat penekan imunitas khususnya kostikosteroid terus berjalan setiap hari, hingga seumur hidup untuk menyokong kesehatannya.

Peluncuran Novel “Melodi Damarabika” merupakan perwujudan impian Nanda untuk memberi sesuatu kepada sesama penderita Lupus, dari penjualan buku novel tersebut secara sederhana melalui online di www.pruram.com atau di Life Transformation Center, Bandung Indah Plaza (BIP) lantai 2 No.35 A di jl. Merdeka No.56 Bandung.

“Nah dari lima ratus buku yang terjual, yang pada saat peluncuran ini dipatok dengan harga 75 ribu rupiah akan dikumpulkan dan dialokasikan kepada penyandang lupus tidak mampu, yang diseleksi berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,” ujar Nanda.

Selain itu, tandas ibu muda memaparkan bahwa Pru Maharam, ini juga bekerja sama dengan Life Transformation Center untuk membuka jalur konseling bagi para penyandang lupus yang menerima bantuan dan membutuhkan konsultasi tentang kewirausahaan.

“Ya begitulah ceritanya, kebangkitan penderita Lupus membuka dunia baru untuk membantu sesame, ayolah beli karena dengan membeli novel Melodi Damarabika,  berarti sudah berkontribusi terhadap dukungan kemandirian finansial penyandang lupus,” ajak Nanda mengakhiri cerita.***

Tinggalkan Balasan